Kisah Perjalanan Mendukung Paslon 01 di Jakarta International Stadium: Tak Terlupakan!
Kisah Perjalanan Seru ke Jakarta International Stadium Bersama Paslon 01: Pengalaman yang Tak Terlupakan!
Perjalanan Awal: Semangat Istri Mengalahkan Segala Kendala
Rencana awalnya, kami akan naik kereta. Tetapi, atas saran dari kakak, kami memilih TransJakarta. Kami berangkat pukul 7 pagi dari rumah, singgah sebentar untuk membeli sarapan dan camilan, kemudian naik TransJakarta menuju JIS. Meskipun kami warga Jakarta, kami jarang naik TransJakarta, jadi cukup banyak bertanya di perjalanan.
Tantangan Menuju JIS: Dari Halte Hingga Jalan Kaki
Sesampainya di halte yang mengarah ke JIS, ternyata rute langsung ke stadion ditutup. Kami diarahkan untuk turun di halte Jembatan Merah. Namun, setelah sampai di sana, tidak ada TransJakarta lanjutan ke JIS karena semua kendaraan penuh. Setelah menunggu lama, akhirnya kami, bersama pasangan suami-istri yang baru kami kenal di halte, memutuskan untuk naik GoCar bersama.
Sayangnya, GoCar hanya bisa membawa kami sampai di titik tertentu karena banyaknya jalan yang ditutup. Dengan semangat perubahan, kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 4 km! Rasa lelah rasanya tak berarti ketika kami memikirkan tujuan besar yang ingin kami dukung.
Antrian Panjang dan Salah Pilih Pintu Masuk
Di tengah perjalanan, antrian panjang menguji kesabaran kami karena terdapat banyak sekali peserta yang ingin masuk. Setelah sampai di gerbang JIS, ternyata kami salah masuk pintu sehingga harus naik ke tribun lantai 7. Di lantai 5, teman baru kami merasa kelelahan, jadi kami berhenti sejenak hingga kondisinya membaik.
Mengisi Energi dan Shalat di Tengah Acara
Setelah menikmati suasana konser dan beberapa hiburan lainnya, saya keluar untuk mencari makan siang dan tempat shalat. Karena belum makan sejak pagi, rehat ini cukup melegakan dan memberi energi untuk melanjutkan hari.
Perjalanan Pulang: Pertemuan Tak Terduga dan Patungan GoCar
Perjalanan pulang agak membingungkan karena halte TransJakarta tidak banyak tersedia di sekitar stadion. Kami memutuskan berjalan kaki sambil mencari tempat untuk naik kendaraan online. Beberapa kali permintaan kami ditolak oleh pengemudi, hingga akhirnya kami berhenti di depan sebuah mini market untuk istirahat.
Saat itulah kami bertemu lagi dengan pasangan yang tadi berangkat bersama kami! Pertemuan ini terasa seperti kebetulan yang menyenangkan, dan kami pun kembali patungan untuk naik GoCar hingga halte Jembatan Merah. Sesampainya di sana, kami berpisah di halte Senen karena saya harus menunaikan shalat Ashar.
Akhir Perjalanan: Kenangan Manis yang Tak Terlupakan
Pengalaman ini adalah bukti nyata bahwa perubahan membutuhkan perjuangan. Terima kasih kepada Bapak Anies Baswedan atas inspirasi dan semangat yang dibagikan untuk perubahan Indonesia yang lebih baik.
Alhamdulillah Alloh mudahkan segalanya bisa bertemu dgn sosok pemimpin negara yg insyaAlloh di idam2kan oleh banyak masyarakat.. Bismillah menang Pak Anies, jadilah seorang pemimpin yg selalu taat kepada Alloh dan Rosul-Nya
BalasHapus